LUBUK PAKAM | SUMUT24
Wakil Bupati Deliseerdang, M Zainuddin Mars mengajak seluruh masyarakat untuk membentengi anak sejak dini tentang bahaya LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender), serta menyatakan menolak keras adanya praktek-praktek kehidupan tidak sehat dan amoral yang sekarang ini semakin berkembang di tengah-tengah kehidupan masyarakat, bahkan telah mengambil korban di kalangan anak-anak balita dan remaja.
Ajakan itu disampaikan Wakil Bupati Deliserdang H Zainuddin Mars pada pembukaan seminar LGBT Dompet Duafa Waspada, Kemarin di Balairung Pemkab Deliserdang, dengan menghadirkan Nara Sumber Direktur Dompet Duafa Waspada Hambali SKom MKom didampingi Manager Fundrising & Coorcom Sulaiaman,Penggiat Gerakan Indonesia Beradab Reza Indragiri Amriel M Crim Staf Komisi B DPR RI dan Pimpinan MUI Sumut/Dosen UIN Medan DR H Ardiansyah MA.
Wabup H Zainuddin yang hadir bersama Asisten III Jentralim Purba SH, dan Pimpinan SKPD lainnya dan Ketua KNPI Khairullah Siregar, di hadapan para pelajar, mahasiswa Tokoh Agama/Tokoh masyarakat dan pimpinan Ormas Pemuda lainnya, mengatakan menyambut baik kegiatan seminar LGBT yang diprakarsai Dompet Duafa Waspada yang bekerjasama dengan Pemkab Deliserdang ini, karena sejalan dengan visi-misi pembangunan Deliserdang yaitu “ Deli Serdang yang Maju, berdaya saing, Religius dan bersatu dalam kebhinnekaanâ€.
“Kita harus mewaspadai ini, karena kasus LGBT sekarang ini merebak bahkan mereka yang melakukannya sudah berani menampilkan dirinya secara terang-terangan kepada masyarakat, sebab kasus LGBT ini selain tidak dibenarkan agama, adalah berjangkitnya kasus penyakit HIV-AIDS yang merupakan infeksi penyakit menular seksual,” ucapnya.
Diakuinya, memang prihatin melihat keadaan akhir-akhir ini, kitapun kerap melihat adanya pertunjukan hiburan keybord pada pesta-pesta keluarga dengan mempertontonkan pakaian seronok, namun masih enggan melarangnya hal ini harus menjadi perhatian kita bersama karena tidak mungkin pemerintah saja yang bertanggung jawab tetapi dengan kebersamaan dan bergandeng tangan .
Sementara narasumber pada intinya mengajak seluruh peserta untuk menerapkan tuntunan agama kepada anak-anak sejak usia dini, untuk membentenginya dari bahaya LGBT ini, karena sesungguhnya Sex itu tidak diajarkan secara mendetailpun sudah menjadi naluri semua manusia, tetapi harus dibarengi dengan tuntunan gama maupun bimbingan dan arahan khusunya dari orang tuanya . (ade)