KISARAN | SUMUT24
Bulan Maret ini, rencananya penggunaan bangunan baru Pasar Inpres Kisaran akan segera dioperasikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Asahan kepada para pedagang korban kebakaran pada tahun 2012 lalu.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Tata Kota Asahan, Drs Witoyo melalui Kabag Humas, Ajim Manik SE saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (1/3) di ruangannya.
Setelah pembangunan Tahap III rampung dikerjakan pada akhir Desember 2015 secepatnya akan dioperasikan. Dengan beroperasinya Pasar Inpres Kisaran nantinya dapat menggerakkan kehidupan perekonomian masyarakat dari aktivitas yang dilakukan oleh pembeli dan pedagang.
“Setelah pembangunan selesai, pemkab akan segera merelokasi 403 pedagang korban kebakaran pada tahun 2012 silam. Direncanakan, Maret 2015, para pedagang sudah bisa menempati kiosnya masing masing dan ke depannya, kita harap pertumbuhan ekonomi masyarakat akan meningkat seiring dengan beroperasinya pasar. Selain itu, pemerintah juga akan menerima hasil dari retribusi pasar dan parkir yang akan menjadi PAD (Pendapatan Asli Daerah) untuk memutar roda pembangunan di Asahan,” kata Ajim.
Setelah itu, pihaknya (pemkab) akan membongkar pasar penampungan yang terletak ditengah badan jalan Listrik, Cipto dan Teuku Umar sebagai tempat sementara bagi pedagang. Sehingga kemacetan lalu lintas yang bertumpu di beberapa ruas jalan Kota Kisaran tersebut, seperti jalan Panglima Polem, Listrik, KH Ahmad Dahlan dan jalan Diponegoro dapat terurai dan lancar kembali.â€Jadi lebih cepat lebih baiklah. jadi tidak ada alasan kita untuk menundanya,†katanya.
Pasar Inpres Kisaran dibangun di atas areal seluas 3.900 meter persegi yang mampu menampung 516 pedagang yang telah dilengkapi dengan mushalla, WC serta lahan parkir dan juga telah disediakan lokasi bagi pedagang makanan seperti jajanan maupun rumah makan yang berada di lantai III tersebut. “ Harapannya, pembeli dan pedagang merasa nyaman saat bertransaksi. Lagipula, kondisi pasar penampungan sudah tidak layak,”kata Ajim.
Selanjutnya Kabag Humas Kabupaten Asahan berpesan kepada APPIK, agar segera mengakomodir keinginan para anggotanya dalam proses relokasi untuk mengantisipasi permasalahan yang muncul khusunya masalah menentukan lokasi kios bagi pedagang.
“Jadi kita juga sedang menunggu masukan dari persatuan pedagang, supaya proses relokasi dapat berkalan lancar,†ucap Ajim.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Inpres Kisaran (APPIK) Firma Pane mengatakan, APPIK sedang menggodok sistem dan tata cara dalam menentukan lokasi kios bagi pedagang korban kebakaran 4 tahun yang lalu.
“Saat ini, APPIK sedang mengumpulkan masukan dari para pedagang, rata rata mengusulkan dengan cara mengundi. begitupun APPIK akan meminta kesepakatan anggota setelah mekanisme pengundian diputuskan,” tuturnya
Masalah pembagian lokasi merupakan persoalan yang harus disikapi dengan bijak dalam menyikapi keinginan pedagang untuk memilih tempat yang strategis sesuai dengan keinginannya.
“Bagi kami yang penting, saat dioperasikan tidak terjadi keributan. Masalah waktu kapan pasar akan dibuka, tidak masalah. yang penting aman dan pedagang dapat menerima hasil meskipun dapat dilantai III,†harap Firma. (teci)