Simalungun I Sumut24Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan meminta para pemuka agama untuk memaksimalkan perannya dalam melakukan pembinaan kepada umatnya guna menangkal perkembangan teroris yang saat ini manjadi tantangan global.“Teroris menjadi tantangan global, bukan hanya di Indonesia,” kata Luhut pada arahan penutupan Sidang Majelis Pekerja Lengkap Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (MPL PGI) di Wisma Methodist, Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun, kemarin.Teroris dibawa gerakan ISIS, bahkan telah memasuki negara Amerika Serikat, dan Australia, dan pada awal tahun 2016 melakukan serangan sebanyak tujuh kali di berbagai Negara termasuk di Indonesia yang baru-baru ini terjadi. “Pemerintah tidak mahu instabilitas di Irak di impor ke Indonesia,” kata Luhut.Intelijen mengalami kesulitan untuk mengetahui secara pasti kapan, di mana dan bagaimana mereka (teroris) bertindak, karena merupakan kelompok sedikit atau individual dengan mempergunakan teknologi canggih. Selain itu, untuk memperluas perekrutan pengikut, ISIS menawarkan isu keagamaan, alternatif jalan hidup baru dan perang dianggap bagian dari akhir jaman.“Ini tidak seluruhnya benar, tetapi banyak yang terpengaruh,” kata Luhut.Untuk itu, pemerintah melakukan langkah antisipasi gerakan teroris dengan mengkhususkan pendekatan agama dan budaya. Pendekatan secara penindakan tegas kata Luhut, tetap dilakukan jika diperlukan, seperti peristiwa Sarinah di Jakarta. Pemerintah juga melakukan upaya revisi UU teroris yang dilakukan orang-orang atau tokoh-tokoh yang ahli dibidangnya.Masyarakat khususnya pemuka agama dan budayawan diminta aktif memberikan pencerahan dengan turun langsung ke lapangan, bukan hanya di khotbah.“PGI harus berperan lebih banyak melakukan pembicaraan dengan pemuka agama lain untuk melindungi toleransi beragama,” pesan Luhut. (LP)