TIGA JUHAR | SUMUT24
Sejumlah Pondok Bersalin Desa (Polindes) di Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deli tidak dihuni atau ditempati oleh bidan desa. Padahal, Polindes itu berfungsi untuk pelayanan pertolongan pertama bagi masyarakat desa untuk bersalin atau pengobatan.
Kondisi ini tentu saja membuat masyarakat resah apabila nantinya mengalami sakit. Bahkan ketidakditempatinya Polindes tersebut menuai pertanyaan dari kalangan masyarakat setempat.
“Apakah dapat diperbolehkan Bidan Desa tidak menempati Polindes,” tanya warga. Ia pun mengakui jika warga ingin obat lebih sering membelinya ke warung warung terdekat.
“Habis bagaimana kami mau berobat kalau sakit, sedangkan Polindes itu saja lebih sering tutup ketimbang buka. Mau tidak mau terpaksalah kami membeli obat ke warung itu, karena kami sangat takut akan sakit,” kata warga yang tidak mau dituliskan identitas itu .
Ia juga menyatakan percuma saja Polindes itu dibangun kalau bidam desanya tidak menetap di Polindes itu.Menyikapi keresahan warga itu, Ketua PMS (Pemuda Merga Silima) Kecamatan STm Hulu Kabupaten Deli Serdang, Jamukur Barus langsung bergerak. Ia pun meninjau ke setiap desa yang ada di Kecamatan STM Hulu.
“Dengan adanya keluhan warga, kita langsung mentelusuri di setiap desa, memang betul adanya. Polindes itu tidak ditempati,” ucap Jamukur Barus kepada SUMUT24, Rabu (13/1).
Disebutkan dia, sebagaimana hasil peninjauan Pemuda Merga Silima Kecamatan STM Hulu ditemukan ada beberapa Polindes tak ditempati bidan desa. Seperti Polindes Desa Sepinggan, Polindes Desa Liang Nguda, dan masih ada Polindes yang lainnya
“Diperkirakan Polindes yang ditempati bidan desa bekisar 20 % saja,” beber Jamukur.
Melihat kondisi tersebut, kiranya Bupati Deli Serdang H. Azhari Tambunan agar mengambil tindakan tegas kepada Bidan Desa dan Kapus (kepala Puskesmas) Kecamatan STM yang tidak menempati Polindes.
” Kita minta Bupati Deli Serdang memberi sanksi kepada bidan Desa dan Kapus yang tidak menempati Polindes,” pungkasnya. (HS)