Oleh : Ismail Nasution
Kontestasi Politik Pemilihan Kepala Daerah se Sumut akan berlangsung pada 27 Nopember 2024 secara serentak, termasuk Pilgubsu 2024 ini, terdapat dua pasangan calon Gubsu dan Cawagubsu, yakni Ayah Edy Rahmayadi - Hasan Basri Sagala dan Bobby A Nasution- Surya sehingga pertarungan akan terjadi Head To Head.
Seperti halnya Gubsu Incumbent Edy Rahmayadi merupakan Gubernur Sumut periode 2018-2023. Dan akan bertarung dengan Walikota Medan yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo yang lebih kurang dua bulan lagi akan berakhir masa baktinya pada 20 Oktober 2024.
Figur Edy Rahmayadi yang didukung sebanyak enam Partai Politik yakni, PDI Perjuangan, Partai Hanura, Partai Ummat, Partai Buruh, PKN dan Partai Gelora sudah sangat dikenal dekat dengan masyarakat Sumut dengan berbagai programnya yang menyentuh masyarakat. Sehingga masyarakat secara mayoritas masih ingin agar Edy Rahmayadi kembali memimpin penduduk 15 Juta tersebut. Ditambah lagi Edy Rahmayadi merupakan mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB sehingga di Sumut ini sangat diperlukan pemimpin yang tegas dan berani, tidak mencla mencle apalagi membohongi rakyat.
Meski program-program kerjanya belum mampu diselesaikan secara maksimal diakhir masa jabatannya. Namun program kerjanya harus dilanjutkan kembali di 2025 -2030 agar dapat dinikmati oleh rakyat. Begitu juga sejumlah program kerja yang mampu ditorehkannya selama memimpin Provinsi Sumut mulai dari bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, Infrastruktur dan lain sebagainya.
Dibidang Infrastruktur, Edy Rahmayadi menggelontrokan dana Rp 2,7 Triliun secara multy years dengan jalan sepanjang 450 Km yang tersebut di 33 Kab/Kota se Sumut. Walaupun belum sepenuhnya selesai, namun sebagian telah dapat dinikmati oleh masyarakat Sumut.
Seperti bidang pendidikan, untuk guru honorer dari Rp40 ribu menjadi Rp90 ribu per jam. Kemudian,Pemprov Sumut telah membangun 26 unit sekolah baru (tingkat SLTA), revitalisasi 6 sekolah, kampung beasiswa, 33 unit pojok baca, serta gerobak baca hingga pengembangan perpustakaan digital.
Dari sektor pariwisata, Pemprov Sumut juga telah memberikan dukungan penataan cagar budaya di beberapa tempat atau situs, termasuk terhadap upaya revitalisasi Lapangan Merdeka Medan. Serta pada tata kelola pemerintahan, Sumut meraih sembilan kali opini wajar tanpa pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan secara berturut-turut (setiap tahun). Termasuk capaian predikat A pada Pelayanan Publik atau masuk zona hijau dari Ombudsman RI.
Kemudian dari sektor pertanian, Pemprov Sumut telah meningkatkan pelayanan daerah irigasi dengan total luas lahan mencapai 51.232 Hektare. Serta memberikan alsintan, ternak, dan berbagai bibit-bibit pertanian dan perkebunan.
Pada bidang kepemudaan dan olahraga, membangun Sport Center di Kualanamu sebagai persiapan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 dengan membangun stadion Madya Atletik, martial art, voli indoor, fasilitas latihan di Kabupaten Karo, serta membangun 300 Kampung Bersih Narkoba (Bersinar) disusul pengukuhan 4.500 relawan anti narkoba, hingga pembangunan/rehab 6.611 unit rumah ibadah di seluruh kabupaten/kota.
Bidang kesehatan, Merenovasi RS Haji Medan menjadi Rumah Sakit berkelas Internasional dengan anggaran Rp 122 Milyar pada tahun 2022. Dengan 5 tower sehingga menambah ruangan untuk pasien. Kemudian menghadirkan 8 unit bus medis yang rutin keliling Sumut untuk melakukan pengobatan gratis ke masyarakat. Kemudian juga dilakukan rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Dr M Ildrem. Dan lain sebagainya.
Selama periode kepemimpinan Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah, Provinsi Sumatera Utara meraih 94 penghargaan selama kurun waktu 2019 hingga Juli 2023. Berada di posisi kedua setelah Jawa Barat, dalam upaya mewujudkan Sumut yang Maju, Aman dan Bermartabat.
Setidaknya masyarakat Sumut harus lebih jeli dan cetdas dalam memilih pemimpinnya, karena salah memilih pemimpin akan merasakannya selama lima tahun kedepan.***
* Catatan Singkat Jurnalis Sumut24/Sumut24.co