Medan | SUMUT24
Tim basket putri Sumatera Utara (Sumut) sudah memulai program pelatihan daerah (pelatda) sejak 4 Januari 2016. Pelatda yang merupakan persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional Indonesia (PON) 2016, digelar hingga September mendatang.Pelatih putri PON Sumut, Hidayat Natasasmita, mengatakan latihan dilakukan untuk mempersiapkan pebasket putri sedini mungkin agar persiapan lebih matang. Dijelaskan Hidayat, program pelatda di awal Januari, ia memberi porsi lebih pada latihan fisik daripada skill pemain. Mengingat skill pemainnya dinilai sudah cukup memadai dan tidak kalah dibandingkan dengan atlet basket dari provinsi lain. Namun untuk fisik pemain, pelatih butuh perhatian lebih khusus.
” Selama Program pelatda ini, 70 persen kita tekankan pada latihan fisik. Lalu 30 persen latihan skill,” ucap Hidayat usai latihan di Gedung Olah Raga Samudera, Jalan Mesjid, Medan Estate, Selasa (12/1). Selama Pelatda berjalan, Hidayat dibantu dua asistennya yakni Dani dan Heriyanto.
Dijelaskan Hidayat, latihan fisik yang dilakukan itu ialah sebagai hasil evaluasi tim pelatih pada Porwil Sumatera 2015 di Babel. Menurutnya, tim basket putri Sumut saat bertanding di Porwil, fisik dan stamina atlet belum maksimal.” Tim ini harus berbenah agar lebih baik dari penampilan di Porwil Sumatera sebelumnya. Apalagi persaingan di PON nanti jauh lebih ketat, ” ujarnya.
Selain menggelat pelatda, dirinya juga berharap agar anak asuhannya bisa menjalani try out (TO) ke luar negeri. Meskipun saat ini program pelatda yang diterapkan masih fokus untuk melatih fisik dan skill individual, namun sesekali juga butuh pelajaran kekompakkan tim dalam bermain. Sehingga sangat pas untuk melakukan try out ke Malaysia. Menurutnya, negeri yang layak dijadikan sebagai tempat try out salah satunya ialah Malaysia. Selain di nilai jaraknya yang lebih dekat dengan kota Medan, juga lebih lengkap dalam hal sarana dan prasana basket.
“Kami sangat berharap tim ini bisa try out ke Malaysia. Disana sangat bagus karena semua sarana lengkap dan pemain basket dari kelompok umur 16 tahun hingga di atas 20 tahun sudah ada. Jadi saya nilai sangat layak jika kita uji coba ke sana,” harapnya.
Melalui try out pula, pelatih dapat mengukur kelebihan dan kelemahan masing-masing pemain sekaligus melatih kekompakkan tim. Namun diakuinya, harapan tersebut dapat terwujud, tergantung pendanaan dari KONI Sumut. ” Kita akui memang dana olahraga KONI Sumut tahun ini sangat minim. Kami paham itu. Tapi, jika kita butuh prestasi yang baik, program juga harus didukung penuh. Jika memiliki dana yang lebih, kami bisa menargetkan negara tujuan try out yang lebih bagus lagi. Tapi jika tidak ada, maka kita tetap akan berlatih di dalam negeri saja. Kita manfaatkan yang ada,” tambahnya. (MB)