LUBUKPAKAM - Sumatera Utara kembali gagal mendulang emas pada pertandingan cabang olahraga Kriket PON XXI Aceh - Sumut, kategori Twenty 10 (T10), di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (8/9/2024).
Dalam pertandingan semifinal melawan Banten, tim putra Sumut kalah dari Banten 86 - 64, sedangkan tim putri kalah dari Sulawesi Selatan 52 - 33. Dengan kekalahan ini, putra putri Sumut harus puas mendapatkan medali perunggu.
Menurut keterangan Dede Dharmawan SPd, selaku asisten pelatih kriket Sumut, menyebutkan salah satu penyebab kekalahan yang dialami tim putra putri Sumut adalah faktor non teknis.
Tim Sumut mengalami masalah sebelum bertanding yaitu tidak adanya penjemputan bus dari dinas terkait, sehingga tim telat tiba di lapangan untuk melakukan persiapan dan pemanasan.
"Seperti diinfokan pihak panitia, kami sudah standby di hotel Thong Inn jam 6 kurang, tetapi hingga setengah jam kami menunggu pihak bus tidak datang menjemput," ungkap Dedek Dharmawan SPd, kepada wartawan.
Setelah negosiasi dengan pihak bus, pihak bus mengatakan bahwa mereka hari ini tidak ada jadwal dan koordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan Sumatera Utara, untuk melakukan penjemputan tim putra putri Sumut ke venue kriket di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam.
Supaya tidak terlambat dan tetap bertanding di babak semifinal, tim putra putri Sumut terpaksa menggunakan 5 mobil pribadi milik official tim, walau pun kapasitas mobil tidak memadai untuk mengangkut 28 pemain dan official.
"Pertandingannya jam 7.30 Wib, kami harus tiba di lapangan jam 7.00 Wib untuk tos menentukan siapa duluan yang main. Sampai di lapangan kami hampir jam 7," terang choach Dedek, .
Akibat keterlambatan ini, tim putra putri Sumut kurang melakukan persiapan dan pemanasan, ditambah kondisi mental pemain yang sudah drop.
"Kami sangat menyayangkan sekali kejadian ini, padahal kita sebagai tuan rumah. Dalam hal ini kami merasa dirugikan oleh pihak terkait," kesal Dedek.