Medan –
Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024 resmi dibuka di Sumatera Utara. Setelah pembukaan (kick off) di Jakarta pada Hari Ulang Tahun ke-14 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), tepatnya 16 Juli 2024, panitia kini fokus menggaet perguruan tinggi di Medan.
Tim Koordinasi Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa 2024 di Sumatera Utara, yang dipimpin oleh Devis Abuimau Karmoy, bergerak cepat. "Kami telah berkoordinasi dengan Wakil Rektor 2 dan Wakil Rektor 3 Universitas Medan Area (UMA) untuk sosialisasi program ini," ujar Devis kepada wartawan di Medan pada Rabu (31/7/2024).
Tim yang dipimpin Devis Abuimau Karmoy, beranggotakan lima koordinator: Wibiseno Adjie Marpaung (Wakil Koordinator), Irvan JM Simatupang (Sekretaris Koordinator), Julhan Evendy Sianturi serta Otti Saifuddin Batubara masing masing sebagai Anggota Koordinator.
Dengan restu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sumatera Utara, dua perguruan tinggi di Medan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) dan Universitas Medan Area (UMA), ditunjuk sebagai mitra strategis.
Kompetisi ini bertujuan melatih mahasiswa menjadi jurnalis warga yang handal, membangun narasi cinta Tanah Air, dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dukungan penuh datang dari BNPT RI, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), dan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Dr. Ishaq Ibrahim, Ketua Umum Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Utara, menyambut baik inisiatif ini dan mendukung penuh kegiatan yang memperkuat semangat nasionalisme. "Ini adalah langkah penting untuk menumbuhkan semangat kebangsaan di kalangan mahasiswa," tambah Devis.
Menurut Dedi Yudianto, Ketua Panitia Kompetisi Jurnalis Kebangsaan Mahasiswa, kompetisi ini merupakan platform bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan jurnalistik dan berkontribusi positif bagi masyarakat. "Membangun semangat kebangsaan melalui karya jurnalisme warga adalah panggung bagi mahasiswa untuk menjadi agen perubahan," tegasnya.
Dengan pelaksanaan serentak di 38 provinsi di Indonesia, program ini diharapkan menjadi katalisator bagi lahirnya jurnalis-jurnalis muda berintegritas dan berdedikasi tinggi dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan. "Ayo, mahasiswa Indonesia! Bersiaplah menjadi jurnalis warga yang berani dan berpengaruh!" ajak Devis.