Sumut

Inalum Komitmen Budidaya Ikan Jurung Hingga 2025

Amru Lubis - Kamis, 18 Januari 2024 18:11 WIB
Perwakilan PT Inalum saat melihat langsung budidaya Ikan Jurung.(Sumut24.co/Jo)
BATUBARA l SUMUT24.coPT Inalum berinisiatif berkolaborasi dengan berbagai pihak turut serta melestarikan dan melakukan program budidaya Ikan Jurung yang menjadi endemik lokal Sungai Asahan.Komitmen program budidaya Ikan yang dikenal sebagai "Ikan Dewa" oleh masyarakat Batak di Sumatera Utara ini terus dilakukan hingga 2025.Corporate Secretary Inalum Mahyaruddin Ende menyebut bahwa budidaya ini dilakukan sebagai langkah perusahaan dalam mendukung kelestarian alam di kawasan Sungai Asahan. Apalagi menurutnya, Ikan Jurung ini merupakan ikan yang dihormati dalam budaya Batak dan secara ekonomi memiliki nilai yang baik dalam komoditas perikanan.

"Ikan Jurung merupakan endemik lokal Sungai Asahan. Inalum yang selama ini sangat tergantung pada aliran Sungai Asahan (untuk menggerakkan turbin) berinisiatif untuk turut serta menjaga salah satu fauna Sumatera Utara ini. Apalagi secara ekonomi, komoditas Ikan Jurung atau Ikan Batak ini cukup tinggi secara harga karena peminatnya yang cukup banyak,"ujar Mahyaruddin Ende, kepada wartawan Sumut24, Kamis (18/1/2024).

Ikan Jurung atau yang memiliki nama latin Neolissochilus sumatranus (Cyprinidae) merupakan salah satu ikan endemik di Sumatera Utara dengan habitat di Sungai Asahan.

Keberadaannya di sungai Asahan mulai terancam diakibatkan kebiasaan masyarakat sekitar menangkap ikan tanpa melakukan pengembangbiakan serta pemanfaatan sungai Asahan untuk kepentingan usaha berbagai perusahaan. Untuk itu Inalum melestarikannya dengan budidaya bekerjasama Dinas Perikanan Kabupaten Asahan dan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Mutiara Sungai Asahan.

"Dalam proses konservasi, ada tiga jenis Ikan Jurung yang dibudidaya, yaitu Tor Soro, Tor Tambroides dan Tor Douronensis. Ketiga jenis ikan itu, Tor Soro merupakan spesies yang saat ini berhasil dibudidayakan UPR Mutiara Sungai Asahan pada bulan September 2021 melalui pemijahan semi buatan dan menghasilkan 1000 ekor. Hingga April 2023 benih ikan tersebut sudah berukuran 7-10 cm,"papar Ende.

Dijelaskan, dipasar perikanan, Ikan Jurung termasuk komoditas dengan nilai ekonomi yang menggiurkan. Memiliki ukuran yang cukup besar dan rasa yang cuk enak dan menjadi salah satu ikan menu kuliner masyarakat suku Batak di Sumatera Utara ketika melakukan upacara-upacara adat. Sehingga ikan ini memiliki harga yang bisa dikatakan cukup tinggi dengan harga satu kilogram mencapai 1 juta rupiah (dalam keadaan hidup) dan 350 ribu rupiah dalam keadaan mati.

"Inalum melalui program budidaya sudah melakukan sejak 2021 dan sesuai target hingga 2025. Selama lima tahun Inalum melakukan 7 program utama yaitu Pemijahan, Pembangunan Laboratorium, Pembangunan Kolam (seperti kondisi alamiah Sungai Asahan), Pemeliharaan Induk, Pelepas-Liaran, pendampingan sertifikasi dan penjualan. Dengan tujuh program tersebut diharapkan Ikan Jurung bisa hadir lebih banyak di Sungai Asahan dan bisa membawa Ikan Jurung yang kebanggaan Sumatera Utara dan Indonesia untuk berenang di pasar internasional,"harapan Ende.(Jo)

Editor
: Amru Lubis

Tag:

Berita Terkait