Medan Isumut24.co -Puluhan Massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Peduli Transparan Sumatera Utara (GMPET-SU) Mendatangi kantor dinas pendidikan Minta pangggil & copot kepala sekolah SMA 1 negeri Percut sei tuan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas
pungli dan pemotongan gaji guru Selasa, (16/01/2024) Dalam orasinya kordinator lapangan ricky menyampaikan sehubungan dengan adanya dugaan penyalagunaan jabatan dan
pungli yang berupa pemotongan gaji guru-guru di sekolah SMA 1 negeri Percut sei Tuan Deli Serdang yang di duga di lakukan oleh oknum bendahara sekolah SMA 1 negeri Percut sei tuan. pemotongan tersebut sudah terjadi sejak Juni 2019 lalu. Sementara guru tersebut tidak mengetahui di peruntukan gaji mereka yang terus dipotong dan di duga tidak adanya pemberian slip gaji mereka oleh oknum juru bayar gaji yang ada di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan tersebut.gaji guru yang dipotong jumlahnya bervariasi setiap bulannya. Pada kolom keterangan disebutkan pemotongan pada tahun 2019 hingga 2020 hanya dituliskan keterangan potongan untuk sosial. Namun mulai 2021 hingga 2023 keterangan potongan tersebut berubah menjadi koperasi.Lanjut Ricky- Oleh karena itu kami Mendesak dinas pendidikan Sumatera Utara agar segera menyelesaikan permasalah ini Dalam hal ini banyak guru menjadi korban
pungli tanpa keterangan dan tidak diberikan slip gaji sebagai mana mestinya padahal perekonomian kebanyakan guru-guru menengah ke bawah akan tetapi masih ada oknum yang berani memotong gaji guru tersebut patut kami duga kepala sekolah SMA 1 negeri Percut sei tuan Deli Serdang dan bendahara korupsi dan memperkaya diri sendiri.Belum lagi permasalahan dana BOS SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara banyak masyarakat melihat sekolah tersebut tampak kumuh dan butuh perhatian dari pemerintah setempat. Kami meminta kepada kepala sekolah jangan ditutup-tutupi anggaran dana BOS selama dia menjabat, melihat sekolah tersebut nampak kumuh, asbes bocor, dinding berlumut, sementara dana bos di kemanakan ini salah satu pertanyaan besar kami kepada pengguna anggaran dana bos yang kami duga di kelolah oleh kepala sekolah dan bendaharanya.Sementara hasil investigasi kami di lapangan sekolah SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan dengan jumlah total siswa ±1.055 di kali besaran dana BOS per siswa sebesar Rp ±1.500.000 mencapai jumlah sangat fantastis dengan jumlah ±Rp1.582.500.000 selama setahun ditambah dengan dana lain seperti tunjangan kinerja yang di kelolah sekolah tersebut.Adapun yang menjadi tuntutan kami sambung Ricky adalah:Meminta kepada kepada gubernur sumatera Utar agar memerintahkan kepala dinas pendidikan Sumatera Utara agar segera mencopot dan mengevaluasi kinerja kepala sekolah SMA 1 negeri Percut sei tuan terkait penyalagunaan jabatan dan
pungli yang berupa pemotongan gaji guru-guru di sekolah SMA 1 negeri Percut sei Tuan Deli Serdang yang di duga di lakukan oleh oknum bendahara sekolah SMA 1 negeri Percut sei tuan. pemotongan tersebut sudah terjadi sejak Juni 2019 lalu. Meminta kepada dinas pendidikan Sumatera Utara agar agar mencopot kepala sekolah SMA 1 negeri Percut sei tuan terkait dugaan
pungli pemotongan pada tahun 2019 hingga 2020 hanya dituliskan keterangan potongan untuk sosial. Namun mulai 2021 hingga 2023 keterangan potongan tersebut berubah menjadi koperasi.Meminta kepada dinas pendidikan Sumatera Utara agar segera memanggil dan mencopot kepala sekolah SMA 1 negeri Percut sei tuan terkait dugaan banyak guru menjadi korban
pungli tanpa keterangan dan tidak diberikan slip gaji sebagai mana mestinya padahal perekonomian kebanyakan guru-guru menengah ke bawah akan tetapi masih ada oknum yang berani memotong gaji guru tersebut patut kami duga kepala sekolah SMA 1 negeri Percut sei tuan Deli Serdang dan bendahara korupsi dan memperkaya diri sendiri.Meminta kepada kejaksaan tinggi Sumatera Utara agar segera memanggil dan memeriksa kepala sekolah SMA 1 negeri Percut sei tuan terkait dugaan penyalagunaan dana bos yang kami duga tidak tepat sasaran.red