Boyolali I Sumut24.coBanyaknya karangan bunga yang memenuhi area sekitar asrama TNI Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, menunjukan bukti kecintaan dan dukungan masyarakat terhadap TNI AD pasca insiden personel TNI terhadap relawan salah satu kontestan Pilpres akibat penggunaan knalpot brong.Karangan bunga tersebut mayoritas menunjukkan dukungan kepada TNI dalam upaya menciptakan Pemilu damai tanpa provokasi dan tanpa suara bising knalpot yang mengganggu kenyamanan masyarakat.Terpantau, karangan bunga terpasang dari timur Kantor KPU Boyolali, yang berada di depan asrama, memanjang ke timur hingga Bangjo Sonolayu. Hanya beberapa ruas jalan yang kosong tidak ada karangan bunga karena menjadi jalan masuk minimarket dan Pasar Sonolayu.Beberapa isi tulisan dalam karangan bunga bernada dukungan dari masyarakat kepada TNI yang menginginkan masa kampanye Pilpres berlangsung dengan aman dan damai serta memberikan kesejukan bagi masyarakat.Menanggapi hal itu, Dandim 0724 Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, menyampaikan sampai saat ini belum diketahui siapa yang mengirimkan karangan bunga tersebut."Kami menyikapi dengan bijaksana sebagai bentuk rasa simpati. Yang terpenting suasana kebatinan anggota Yonif 408 saat ini tetap fokus melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara," tutur Dandim.Menyikapi dukungan kepada anggota Yonif 408 berupa karangan bunga, Dandim Wiweko menyampaikan yang terpenting pesan yang disampaikan adalah pesan untuk perdamaian dan tidak kontraproduktif untuk memprovokasi.Pasca peristiwa tersebut, tidak berdampak negatif terhadap situasi dan kondisi keamanan di wilayah Boyolali dan aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa. Sebelumnya diberitakan, terjadi insiden terhadap beberapa relawan salah satu kontestan Pilpres di depan asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, Sabtu (30/12/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.Saat itu, beberapa relawan kontestan Pilpres tersebut mengendarai motor berknalpot melintas di depan asrama. Para anggota TNI yang sedang berolahraga voli terganggu dengan suara bising motor berknalpot brong yang melintas beberapa kali.Mereka lalu keluar dan terjadilah insiden. Beberapa orang mengalami luka akibat kejadian itu. Dandim Wiweko menyebut jumlah korban ada tujuh orang, dan dua orang masih dirawat di RSUD Pandan Arang hingga Minggu. Sedangkan lima orang lain rawat jalan.Wiweko mengungkapkan 15 anggota Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali diperiksa Polisi Militer Denpom 4 Surakarta pasca insiden tersebut.*Banyaknya Karangan Bunga Pasca Insiden, Bukti Kecintaan dan Dukungan Masyarakat Terhadap TNI AD*BOYOLALI - Banyaknya karangan bunga yang memenuhi area sekitar asrama TNI Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, menunjukan bukti kecintaan dan dukungan masyarakat terhadap TNI AD pasca insiden personel TNI terhadap relawan salah satu kontestan Pilpres akibat penggunaan knalpot brong.Karangan bunga tersebut mayoritas menunjukkan dukungan kepada TNI dalam upaya menciptakan Pemilu damai tanpa provokasi dan tanpa suara bising knalpot yang mengganggu kenyamanan masyarakat.Terpantau, karangan bunga terpasang dari timur Kantor KPU Boyolali, yang berada di depan asrama, memanjang ke timur hingga Bangjo Sonolayu. Hanya beberapa ruas jalan yang kosong tidak ada karangan bunga karena menjadi jalan masuk minimarket dan Pasar Sonolayu.Beberapa isi tulisan dalam karangan bunga bernada dukungan dari masyarakat kepada TNI yang menginginkan masa kampanye Pilpres berlangsung dengan aman dan damai serta memberikan kesejukan bagi masyarakat.Menanggapi hal itu, Dandim 0724 Boyolali, Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo, menyampaikan sampai saat ini belum diketahui siapa yang mengirimkan karangan bunga tersebut."Kami menyikapi dengan bijaksana sebagai bentuk rasa simpati. Yang terpenting suasana kebatinan anggota Yonif 408 saat ini tetap fokus melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara," tutur Dandim.Menyikapi dukungan kepada anggota Yonif 408 berupa karangan bunga, Dandim Wiweko menyampaikan yang terpenting pesan yang disampaikan adalah pesan untuk perdamaian dan tidak kontraproduktif untuk memprovokasi.Pasca peristiwa tersebut, tidak berdampak negatif terhadap situasi dan kondisi keamanan di wilayah Boyolali dan aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa.Sebelumnya diberitakan, terjadi insiden terhadap beberapa relawan salah satu kontestan Pilpres di depan asrama Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali, Sabtu (30/12/2023) sekitar pukul 11.00 WIB.Saat itu, beberapa relawan kontestan Pilpres tersebut mengendarai motor berknalpot melintas di depan asrama. Para anggota TNI yang sedang berolahraga voli terganggu dengan suara bising motor berknalpot brong yang melintas beberapa kali.Mereka lalu keluar dan terjadilah insiden. Beberapa orang mengalami luka akibat kejadian itu. Dandim Wiweko menyebut jumlah korban ada tujuh orang, dan dua orang masih dirawat di RSUD Pandan Arang hingga Minggu. Sedangkan lima orang lain rawat jalan.Wiweko mengungkapkan 15 anggota Kompi Senapan B Yonif Raider 408/Suhbrastha Boyolali diperiksa Polisi Militer Denpom 4 Surakarta pasca insiden tersebut.,(red)