sumut24.co -
Medan,Wali Kota
Medan, Bobby Nasution, sampaikan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Kota
Medan Tahun Anggaran (TA)
2025.Bobby Nasutionsampaikan R-APBD Kota
Medan TA
2025 dalam sidang paripurna DPRD Kota
Medan, Jumat (16/8/2024). Sidang paripurna di pimpin Ketua DPRD Kota
MedanHasyimbersama Wakil Ketua Ihwan Ritonga, Rajudin Sagala dan T. Bahrumsyah.Adapun struktur R-APBD TA
2025 yang disampaikan itu meliputi pendapatan daerah sebesar Rp7,2 triliun lebih, belanja daerah sebesar Rp7,3 triliun lebih dan pembiayaan netto sebesar Rp70 miliar lebih.Bobby Nasution dalam penjelasannya menyampaikan, TA
2025 merupakan tahun ke lima implementasi pelaksanaan RPJMD 2021-2026. Karena itu, di harapkan kerangka regulasi dan kerangka anggaran dalam R-APBD TA
2025 menjadi tahapan tinggal landas (take off) pembangunan kota, sekaligus pintu gerbang mewujudkan
Medan Emas 2045.Sebab, APBD
2025 akan di laksanakan oleh kepala daerah baru hasil Pilkada serentak. "Arah kebijakan dan kerangka APBD haruslah berbasis kemajuan dan keberlanjutan," katanya.Artinya, sebut Bobby, pengelolaan APBD secara keseluruhan nantinya dapat menjadi bagian penting kemajuan perekonomian kota, yang berdampak kepada peningkatan produktivitas, kesempatan kerja, dan peningkatan pendapatan masyarakat secara berkelanjutan dan merata.Di samping itu, Bobby, juga mengharapkan kerangka anggaran APBD
2025 dapat membangun landasan dan pondasi kuat untuk melanjutkan pembangunan kota pada masa akan datang.Sebagaimana di ketahui, sebut Bobby, ketersediaan sumber-sumber pembiayaan pembangunan kota sangat terbatas. Karena itu, alokasi belanja daerah untuk membiayai berbagai program prioritas pembangunan kota, juga harus di dasarkan kepada perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja.APBD Kota
Medan, sambung Bobby, harus lebih bersifat sinergis dan kolaboratif, khususnya dengan sumber pembiayaan pembangunan kota lainnya, baik yang bersumber dari pemerintah tingkat atasan, sektor swasta maupun masyarakat. "Melalui kombinasi dan kolaborasi penganggaran tersebut, di harapkan kualitas dan kuantitas pembangunan kota dapat lebih di optimalkan," ungkapnya.Di samping program kerja produktif, tambah Bobby, alokasi belanja daerah TA
2025 juga memperhatikan program-program berbasis kepada kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. "Melalui program ini, target untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrim dan pemerataan pembangunan kota dapat lebih di optimalkan," katanya.Adapun alokasi anggaran cukup besar untuk program-program kelompok masyarakat penghasilan rendah itu, lanjut Bobby, meliputi bidang kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat dan program -program sosial lainnya.(R02)