sumut24.co -
Medan, Ketua Komisi I DPRD Kota
Medan, Robi Barus, mengingatkan Komisi Pemilihan Umum (
KPU) Kota
Medan untuk menyelenggarakan
Pilkada Serentak 2024 dengan sebaik-baiknya. Robi meminta,
KPU Kota
Medan dapat memaksimalkan setiap tahapan
Pilkada Serentak.Apalagi, kata Robi Barus, saat ini anggaran Dana Hibah
Pilkada 2024 telah dibayarkan secara penuh oleh Pemko
Medan kepada
KPU Medan dan Bawaslu
Medan. Khusus untuk
KPU Medan, anggaran
Pilkada 2024 yang digelontorkan terbilang sangat besar atau naik signifikan, bila dibandingkan dengan anggaran
Pilkada 2020."Tahun 2020 lalu, anggaran
Pilkada yang diberikan kepada
KPU Medan sebesar Rp69,34 Miliar. Sementara untuk
Pilkada 2024 ini, yang diberikan kepada
KPU Medan mencapai Rp82 Miliar lebih. Anggarannya naik signifikan, yakni sekitar Rp13 Miliar. Dengan nilai anggaran sebesar itu,
KPU Medan harus bisa memaksimalkan setiap tahapan
Pilkada Serentak tahun ini," ucap Robi Barus kepada Sumut Pos, Minggu (14/7/2024).Dikatakan Robi Barus, tingkat partisipasi pemilih sebesar 75 persen yang ditargetkan
KPU Medan pada
Pilkada Serentak 2024 terbilang sangat realistis dan diyakini tidak akan mengalami kendala yang berarti."Kita harapkan target tingkat partisipasi pemilih sebesar 75 persen itu betul-betul bisa terealisasi, bukan hanya Lip Service. Kalau memang serius, target 75 persen itu memang wajib tercapai," ujarnya.Dijelaskan Robi, selain karena besarnya anggaran yang telah digelontorkan kepada
KPU Medan untuk gelaran
Pilkada Serentak 2024, beberapa faktor juga dinilai akan sangat menguntungkan
KPU Medan sehingga tingkat partisipasi pemilih dapat melonjak tajam bila dibandingkan dengan
Pilkada 2020.Salah satunya,
Pilkada 2024 berjalan dalam situasi normal. Berbeda dengan
Pilkada 2020, setiap tahapan hingga proses pencoblosan dan penghitungan suara harus dilakukan dalam situasi Covid-19."
Pilkada Medan 2020 saja tingkat partisipasi pemilih mencapai 46 persen, padahal itu situasinya masih Pandemi Covid-19. Dalam situasi yang sudah normal seperti saat ini, sangat wajar apabila tingkat partisipasi naik menjadi 75 persen lebih," katanya.Selain karena pandemi, sambung Robi, situasi
Pilkada 2024 ini juga berbeda dengan
Pilkada di tahun 2020 lalu. Sebab di tahun 2020,
Pilkada yang digelar di Kota
Medan hanya untuk Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota
Medan. Sementara di tahun 2024 ini,
Pilkada yang digelar di Kota
Medan bukan hanya untuk memilih Wali Kota
Medan, namun juga untuk Pemilihan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara."Artinya, potensi masyarakat untuk datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya jauh lebih besar di
Pilkada Tahun 2024 ini. Dalam kondisi seperti ini, sangat-sangat wajar bila tingkat partisipasi pemilih mencapai 75 persen. Justru kalau tidak sampai 75 persen, maka bisa kita bilang
KPU Medan tidak bekerja serius di
Pilkada tahun ini. Intinya, target 75 persen itu adalah target yang sangat wajar dan wajib tercapai," tegasnya.Untuk itu, Robi meminta kepada
KPU Medan untuk bekerja secara serius. Sebab sebagai pihak penyelenggara
Pilkada Serentak,
KPU Medan wajib mempertanggungjawabkan anggaran yang terbilang sangat besar tersebut dengan pencapaian yang maksimal."Tentunya tingkat partisipasi pemilih menjadi salah satu tolak ukur kesuksesan sebuah penyelenggaraan Pemilu. Kita berharap,
KPU Medan betul-betul bekerja keras untuk mencapai target partisipasi pemilih sebesar 75 persen tersebut," pungkasnya.Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemilihan Umum (
KPU) Kota
Medan menargetkan tingkat partisipasi pemilih sebesar 75 persen di
Pilkada Serentak 2024."Pemilu (Februari 2024) lalu tingkat partisipasi pemilih di Kota
Medan mencapai 69 persen. Kami berharap, tingkat partisipasi pemilih pada
Pilkada Serentak di Kota
Medan tahun ini mencapai 75 persen," kata Ketua
KPU Kota
Medan, Mutia Atiqah.Mutia pun mengakui bahwa
KPU Kota
Medan telah menerima Dana Hibah
Pilkada Serentak 2024 dari Pemko
Medan secara penuh. Adapun total Anggaran
Pilkada Serentak 2024 yang diterima
KPU Medan dari Pemko
Medan, yakni sebesar Rp82 Miliar lebih.(R02)