sumut24.co - MedanBantuan yang diberikan pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat secara cermat dan bijak. Gunakanlah bantuan tersebut untuk hal-hal yang tepat guna, terutama membantu kebutuhan hidup sehari-hari bukan justru dialihkan untuk membeli barang atau aset konsumtif seperti handphone maupun kendaraan bermotor. Demikian pesan yang disampaikan Wali Kota Medan Bobby Nasution saat membuka Pelatihan Peningkatan Kemampuan Keluarga Bagi Pendamping PKH di Hotel Madani, Jalan Sisingamangaraja Medan, Rabu (17/1). Terhitung, sebanyak 500 orang peserta mengikuti pelatihan tersebut yang terdiri dari 100 orang pendamping dan 400 orang penerima manfaat. Menantu Presiden RI Joko Widodo ini selanjutnya menyampaikan harapannya, agar bantuan yang diberikan pemerintah bukan diperuntukkan sebagai tiang utama di perekonomian keluarga, melainkan sebagai penguat pondasi untuk sesuatu yang dirasa perlu bantuan secara langsung dari pemerintah bagi masyarakatnya. "Artinya, (bantuan) bisa jadi pondasi pendukung dalam keluarga. Bantuan-bantuan yang diberikan, untuk membantu bukan untuk menggantikan. Bahkan, kalau bisa, harapan kita, jangan lama-lama mau menerima bantuan. Karena, artinya apa, kalau tidak menerima bantuan lagi, kondisi kita sudah lebih baik," kata Bobby Nasution. Terkait pelatihan yang digelar dengan menghadirkan sejumlah narasumber, Bobby Nasution pun ingin ke depan keluarga penerima manfaat bisa jadi lebih baik dan kuat secara sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan. "Mudah-mudahan, keluarga-keluarga di Kota Medan yang masuk sebagai keluarga harapan ke depan bisa jadi keluarga yang diharapkan banyak orang (lebih baik)," harapnya. Sebelumnya, Kadis Sosial Kota Medan Khoiruddin Rangkuti dalam laporannya menyampaikan, pelatihan tersebut bertujuan untuk peningkatan aksebilitas terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial bagi keluarga penerima PKH. "Lebih jauh adalah untuk meningkatkan pengetahuan sehingga berdampak pada perubahan perilaku dan sikap serta kesadaran menjadi lebih baik lagi," terang Khoiruddin. (rel)