Medan |sumut24.co -Mujur tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Hal ini yang dialami, Gilang Ramadhan warga Asmil Yonif 122/TS Desa Marihat Baris, Kacamatan Siantar yang saat ini berdomisili di Pasar 7 Tembung Kecamatan Percut Seituan, Deli Serdang.Pasalnya, pria kelahiran 28 Juni 1998 ini yang kesehariannya membuka usaha bengkel sepeda motor di Jln Pasar 5 Beringin, Desa Tembung nyaris meregang nyawa di perlintasan Kereta Api Pasar 7 Desa Bandar Klippa setelah dirinya dijemput paksa oleh belasan orang diduga suruhan seorang bandar sabu berinisial dengan sebutan sehari hari Wak B."Senin (22/1/2024) pagi sekira pukul 09.00 Wib, sebanyak 15 orang ada yang membawa benda diduga mirip seperti senjata api (Soft Gun), kelewang dan juga benda tumpul menjemput dan membawa paksa saya dari bengkel menuju perlintasan KA di Pasar 7 Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Seituan," ujar Gilang kepada wartawan di Polsek Percut Seituan saat hendak membuat laporan polisi.Masih Gilang, saat dijemput oleh orang diduga suruhan seorang yang diduga bandar sabu (Wak B), menuding dirinya sebagai kibus kepada polisi. Setiba di perlintas Kereta Api Pasar 7 Bandar Klippa, belasan orang tersebut langsung memegang tangan dan kaki korban bakan korban di tidurkan dibantaran perlintasan KA"Dengan kondisi tubuh telentang dan tangan serta kaki dipegangi, sejumlah pelaku memukuli tubuh dan wajah saya, juga ada yang menodongkan benda mirip senjata api (Soft Gun) dan senjata tajam sambil bertetiak bunuh, matikan. Padahal saya tidak seperti apa yang mereka tuduhkan sebagai kibus," ujar korban sembari menunjukan bibirnya yang bengkak, hidung dan dagu serta kepala bagian belakang berdarah lantaran pukulan benda tumpul seperti kayu dan batu oleh pelaku.Syukur Alhamdulillah bang, saya masih hidup karena dilepaskan para pelaku termasuk Wak B yang belakangan ikut menganiaya saya setelah keluarga saya ada yang menelpon salah satu pelaku."Karena ada keluarga yang menelpon Wak B, Wak B dan orang orang suruannya melepaskan saya yang nyaris ingin mengikat tangan dan kaki saya biar saya ditabrak Kereta Api yang melintas. Anehnya, masyarakat sekitar yang melihat perbuatan para pelaku diam saja dan tidak ada yang menolong saya," ungkap Gilang.Atas perbuatan para pelaku terhadap dirinya, ia berharap agar para pelaku penganiayaan segera ditangkap."Saya berharap, para pelaku ditangkap dan diberikan sangsi hukuman sesuai perbuatannya. Karena, cara mereka memperlakukan saya seperti layaknya bukan manusia. Bahkan, saat para pelaku membawa saya dari usaha bengkel dilihat anak dan istri saya," terang korban.(W02)