MEDAN | SUMUT24
Mungkin semua sudah mengenal Palang Merah Indonesia (PMI). Ya, PMI merupakan sebuah organisasi sosial yang bergerak dalam bidang donor darah. Namun ada yang beda kali ini, PMI yang biasanya hanya dikenal sebagai kegiatan donor darah. Kini PMI mencoba hadir sebagai gerakan sosial di tengah-tengah masyarakat, khususnya dalam melakukan aksi pertolongan bencana alam, kebakakaran, dan lain sebagainya.
Inilah yang akan dilakukan PMI Kota Medan dalam membantu masyarakat Indonesia kedepan. Hal tersebut seperti yang dikatakan Ketua PMI Kota Medan, Drs H Musa Rajeckshah MHum, saat menggelar kegiatan PMI yang bertemakan ‘Capacity Building Team’, di daerah Talun Kenas, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (23/4).
Menurut Musa Rajecksah, melalui kegiatan ini pihaknya ingin memperkenalkan masyarakat bahwa PMI bukan hanya sekedar kegiatan donor darah semata, melainkan PMI juga hadir sebagai gerakan sosial seperti penanggulangan bencana alam.
Pria yang akrab disapa Ijeck ini juga menuturkan, sedikitnya puluhan anggota PMI dari 21 kecamatan se-Kota Medan hadir di acara ini. Mereka nantinya akan diberi pelatihan khusus dalam menanggulangi bencana alam.
“Kegiatan ini kita lakukan selama dua hari. Seluruh anggota akan dibekali dan mendapat pelatihan tentang cara menanggulangi bencana. Tak hanya itu kegiatan ini juga diisi out bond dan beberapa game menarik, hal ini sebagai cara mempererat tali silahturahmi antara Pengurus Kota dan Pengurus Kecamatan,” tutur Ijeck.
Ijeck menambahkan, kegiatan ini baru pertama kali dilakukan. Terkait dengan tema kali ini kita juga ingin melihat sejauh mana kerja tim dalam melayani masyarakat. Tak hanya itu, hal ini sekaligus untuk mengetahui sejauh mana yang telah dilakukan oleh Pengurus Kecamatan seperti kendala yang di hadapin PMI Kecamatan selama melaksanakan kegiatan rutin maupun kegiatan tahunan. Dari hasil yg di dapat nantinya akan dijadikan sebagai bahan pada pelaksanaan musyawarah kerja kota PMI Medan tahun ini.
Ditambahkan Ijeck, kehadiran PMI terbukti mampu meringankan masyarakat yang butuh pertolongan. PMI tak berbicara kepentingan pribadi, kelompok tapi kepentingan umat. Tidak ada unsur politik, tidak ada membeda-bedakan tapi murni gerakan kemanusiaan.
Sebagai organisasi kemanuisaan, ujarnya, PMI akan memaksimalkan bantuan kepada masyarakat tanpa membedakan kelompok atau golongan. “Kita memberikan pelayanan kemanusiaan tanpa membeda-bedakan kelompok atau golongan masyarakat, siapapun yang membutuhkan pelayanan PMI tetap kami melayaninya semaksimal mungkin,” ujarnya.
Sebagai organisasi sosial, ujarnya, PMI berpegang berpegang pada tujuh prinsip dasar yakni, kemanusiaan, kesamaan, kenetralan, kemandirian, kesukarelaan, kesatuan dan kesemestaan.
“PMI dibentuk dan diperuntukan untuk kepentingan masyarakat luas, dan saya berharap agar peran serta masyarakat mendukung gerakan sosial PMI juga terus ditingkatkan sebagai bentuk partisipasi,” ujarnya.
Pihaknya, kata dia, kedepannya akan melibatkan masyarakat, pelajar dan mahasiswa untuk dilakukan pembinaan agar tertaman jiwa kemanusiaan dari sejak dini. Selain itu, PMI juga fokus dalam pemberantasan penyakit masyarakat. Seperti penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas yang sudah sangat meresahkan.
“Semakin banyak orang yang sudah tertanam jiwa kemanusiaan, maka pelayanan kemanusiaan dapat segera teratasi,” katanya. (W07)