MEDAN|SUMUT24
Energik, penuh motivasi dan mencintai kota yang dipimpinya, M Syahril SH MHum sebagai Wali Kota termuda dari 15 Kab/Kota di Sumatera Utara ini, segera merubah kota Tanjungbalai. “Selalu mengutamakan kebijakan demi kepentingan masyarakat,” ujarnya kepada SUMUT24, Rabu (9/3).
Duduk sebagai Wali Kota, murni adalah keinginan masyarakat, dan hal itu terbukti dengan perolehan suara yang didapatnya sesuai dengan kuota. Dan hal ini tidak pernah ada sebelumnya. “Konsep saya yang pertama adalah membangun kota Tanjungbalai,” terangnya calon penerima SUMUT24 AWARD ini.
Selanjutnya, sebagai program awal yang dijalankannya, mantan Ketua DPRD Tanjungbalai ini pun menerbitkan kartu persaudaraan Wali Kota dengan masyarakat. Itu disambut dengan antusias masayrakat. Dan untuk selamaatan atas berjalannya program ini, Syahrial pun memotong kerbau sebanyak 50 ekor, sekitar 25 ribu bungkus daging yang diberikan kepada masyarakat persaudaraan yang berasal dari semua golongan tanpa dibeda-bedakan.
Anak kelima dari enam bersaudara pasangan H Zulkifli Amsar Batu-Bara dan Hj H Salmah Saragih ini, memang bukanlah orang baru di Tanjungbalai. Meski demikian, nama sohor orang tuanya tidak membuat M Syahrial terlena.
Menurutnya, semua yang didapatnya saat ini tidak terlepas dari didikan orang tuanya. Meski memiliki fasilitas, duduk menjadi Wali Kota, butuh perjuangan dan harus membuktikan kepedulian dengan masyarakat dan peduli dengan kota Tanjungbalai.
Dirinya ternyata memiliki program Bersih, yakni Berprestasi, Religius, Indah dan Harmonis. Program bersih ini, sambungnya, mendapat respon positif dari masyarakat dan saat ini sudah digalakkan, baik itu mulai dari tingkat Lingkungan, Kelurahan, Kecamatan hingga Kota.
Syahrial menyebutkan, ada 60 orang warga yang dilengkapi dengan peralatan untuk melakukan pembersihan. Program lainnya yang menjadi prioritas dalam kepemimpinanya, yakni program kesehatan, pendidikan serta penerangan baik lampu jalan dan juga lampu kota yang saat ini mulai dibenahi Dinas Tata Kota.
Selanjutnya, pembenahan jalan sehingga tidak ada lagi jalan berlubang. Yang tak kalah pentingnya adalah membebaskan Tanjungbalai sebagai kota jalur masuk narkoba. Kiat khusus mengatasi penyakit itu, sebagai langkah awal Pemko akan melakukan tes urine, baik terhadap PNS, Kejaksaan dan Polres.
“Tentunya, semua ini tak akan terwujud tanpa ada peran serta masyarakat. Dan saya menghimbau, agar seluruh elemen terkait baik itu horizontal dan vertikal untuk bekerja sama memberantas narkoba,” sebutnya.M Syahrial Batubara mengakui, untuk melakukan pembangunan daerah itu tidak bisa lepas dan perlu potensi PAD. Sebab, PAD ini merupakan tantangan tersendiri baginya. Menurutnya, selama ini PAD tidak terakomodir dan tidak menguntungkan bagi Tanjungbalai, karena hanya sebesar Rp35 miliar. Untuk mengatasi dan meningkatkan PAD ini, Syahrial punya cara dan trik khusus dan program-program yang sudah disiapkanya.
“Pertama, kita lakukan survey dimana saja titik potensi untuk menggali PAD. Kemudian,kita akan berikan mesin khusus kepada restaurant untuk menghitung pendapatannya. Sehingga kita tahu berapa omsetnya,” sebutnya.
M Syahrial juga tidak main-main dalam menjaga agar pejabatnya yang telah diberikan fasilitas oleh negara tetap bersih. Dalam kepemimpina Wali Kota sebelumnya, ada 1387 PNS dimutasi. “Insya Allah, nantinya dalam kepeimpinan saya, hal itu tidak terjadi lagi. Tentunya, dengan menempatkan orang-orang yang sesuai dengan SDM-nya,” ujar M Syahrial.
Kedepan, katanya, menyangkut permasalahan pungutan liar (pungli) tidak akan ada lagi. Semua kebijakan harus pro dengan masayrakat. Cara mengatasinya, ujar pria yang punya 3 orang intelijen di tiap Kecamatan itu, yakni mengawasi kinerja pegawai dan menjaga jangan ada pungli.
Secara internal, Syahrial juga mengungkapkan, dirinya akan melakukan penertiban terhadap SKPD yang selama ini sudah luar biasa dalam arti disiplinnya, kerapian atribut. “Saya buat disiplin. Sebab, waktu adalah uang. Setiap malam saya cek, Lurah dan Camat saya sms. Kalau mereka cepat membalas berarti mereka respon, tapi kalau tidak, itu tak ada apa-apanya,” ujarnya.
Suami dari Sri Silvisyah Novita Shah ini, ternyata sejak usia sekolah sudah menjadi pemimpin dan ketua kelas. Bahkan, saat pertukaran pelajar ke Kwang Jhu, dirinya juga menjadi ketua disana. Baginya, menjadi seorang Wali Kota termuda merupakan anugerah Allah SWT dan amanah yang sangat luar biasa yang harus dijaga dan dilaksanakan sepenuh jiwa. Pendidikan yang diberikan orang tua adalah hal yang tidak pernah terlupakan dalam perjalanan karirnya. Dan semua itu sangat dirasakan manfaatnya.
“Saya adalah anak ke 5 dari 6 bersaudara. Abang saya yang pertama adalah menjabat sebagai Kasat Reskrim di Polres Batubara, M Arif Batubara. Yang kedua, Mahyarudin Salim seorang pengusaha. Ketiga M Zunaidi tugas di Kejatisu. Keempat, kakak saya bersuamikan T Eswin yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Medan. Yang terakhir adik saya perempuan, suaminya di STPDN,” rincinya.
Syahrial mengenang, bahwa cikal bakal dirinya maju sebagai calon Wali Kota, bermula saat dilakukanya survey kecil-kecilan. Dan ternyata hasil survey tersebut membuktikan kalau hampir 85 persen dari jumlah penduduk memberikan dukungan padanya, untuk maju dalam Pilkada 2015 yang lalu. Selanjutnya, Syahrial pun mengundang seluruh kerabat dan keluarganya, memohon doa dan restu atas survey tersebut untuk maju sebagai calon Wali Kota. Alhamdulillah, hasilnya seperti sekarang ini. Makanya, saya siap merubah Kota Tanjungbalai menjadi lebih baik dan lebih maju lagi. (Dd)