KABANJAHE|SUMUT24
Pasca insiden ledakan di terowongan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Wampu, Desa Rih Tengah, Kecamatan Kuta Buluh, Kabupaten Tanah Karo masih terus diselidiki aparat kepolisian.
Informasi yang didapat, Kamis (25/2), menerangkan saat ini tiga pekerja yang menjadi korban ledakan tersebut, masih dirawat dan dalam keadaan kritis di RS Efarina Etaham, Kabanjahe, Kabupaten Karo.
Ketiga korban mengalami luka bakar hingga 90 persen. Di mana ketiga korban merupakan bagian dari tujuh korban yang empat orang berhasil selamat dalam insiden tersebut.
“Tidak mudah proses pemulihan mereka. Butuh waktu panjang. Efek luka bakar mereka sangat tinggi. Khususnya tiga orang yang masih kritis itu,†ujar dokter Albert yang menangani ketujuh korban.
?Diungkapkan Albert, untuk enam orang korban yang tewas akibat insiden tersebut, kini sudah diserahkan ke keluarga masing-masing.
Kapolres Tanah Karo, AKBP Victor Tambunan, menuturkan peristiwa ini masih diselidiki. “Bukan ledakan, melainkan kecelakaan kerja. Peristiwa itu terjadi Rabu kemarin, sekitar pukul 09.00 WIB,†katanya saat dihubungi wartawan.
Diketahui terowongan yang selama ini dialiri air itu menyisakan sedikit air setelah dikeringkan dan dibendung. Bila sudah selesai terowongan itu akan dibuka kembali. (int)