MEDAN | SUMUT24
Pelaksanatugas Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi MSi menegaskan kepada 15 Walikota/Bupati yang dilantik, jangan membohongi rakyatnya. Hal itu dikatakannya saat melantik kepala daerah di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (17/2).
Tengku Erry meminta kepala daerah terpilih tidak menyia-yiakan amanah yang diberikan rakyat kepada mereka. Amanah yang diberikan adalah kepercayaan.“Jangan siakan amanah yang diberikan,” katanya.
Dia mengingatkan agar Wali Kota dan Bupati terpilih merealisasikan janji mereka, karena masyarakat tidak mau dibohongi. “Jangan bohongi rakyat,” katanya.
Dia juga meminta kepada masyarakat agar memberikan kritik yang membangun dan jangan asal sebut, sehingga terjalin hubungan yang baik antara warga dan kepala daerah.
Erry juga meminta kepada masyarakat dan partai politik lainnya yang sebelumnya beseberangan dengan Wali Kota dan Bupati terpilih, agar jangan berselisih. “Mari pulihkan komunikasi yang mungkin terkotak-kotak,” katanya
Kepala daerah yang sudah dilantik menjadi bupati/walikota, harus menyesuaikan visi dan misi daerah dengan visi Presiden dalam melaksanakan pembangunan di daerah.Dalam kesempatan itu, Erry menekankan kembali pidato Presiden RI tanggal 12 Februari 2016 pada pelantikan 7 Gubernur hasil Pilkada serentak 9 Desember di Jakarta. “Presiden berpesan bahwa Pemilukada telah melahirkan pemimpin pilihan rakyat yang harus bekerja keras untuk mencapai kesejahteraan rakyat di daerahnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Erry, sudah saatnya para kepala daerah berjanji kepada rakyat untuk memastikan setiap rakyat merasakan makna kehadiran pelayanan pemerintah dalam kehidupan sehari-hari.
Terkait dengan sarana dalam penyediaan fasilitas umum, ujar Erry, maka kepala daerah harus memastikan semua rakyat dapat mengakses air bersih, listrik, menikmati layanan transportasi yang terjangkau, serta bisa mengakses layanan pendidikan dan kesehatan.
Di bidang ekonomi, Presiden juga berpesan agar kita semua di daerah menjaga daya beli masyarakat dengan menekan dan mengendalikan inflasi. Program pemerintah dan pemerintah daerah harus berupaya membuka lapangan kerja dan menyerap tenaga kerja. Pemerintah daerah harus merumuskan langkah-langkah yang lebih kongkrit, untuk mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketimpangan antar wilayah dan kesenjangan sosial.
“Oleh karena itu kita harus menyesuaikan visi dan misi daerah dengan visi presiden dalam melakukan pembangunan. Presiden menginginkan simpul pemerintah berada di provinsi, yang menghubungkan antara daerah dan pemerintah pusat,” ujarnya.
Plt Gubsu juga mengingatkan agar para kepala daerah yang dilantik untuk tidak menyia-nyiakan amanah yang dipercayakan oleh rakyat, melalui Pemilukada yang lalu. “Mulailah bekerja dengan baik, tidak perlu berlama-lama dalam euphoria kemenangan,” katanya.
Karena Presiden telah meminta bahwa proses program dan kegiatan di daerah dalam rangka pelaksanaan APBD harus dilaksanakan sejak bulan Januari 2016.Pelantikan dan pengambilan sumpah lima belas bupati/wali kota terdiri atas 14 pasang bupati/walikota dan wakil adalah terpilih dari hasil Pilkada serentak pada 9 Desember lalu, sedangkan plt Bupati Tapteng dilantik sebagai bupati defenitif.Polisi Sita Senjata TajamPengamanan para tamu yang menghadiri pelantikan Kepala Daerah termasuk ekstra ketat di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (17/2). Buktinya, beberapa unit senjata tajam (sajam) bahkan ada yang mirip senjata api (senpi) yang dibawa tamu, langsung disita polisi.
“Ada beberapa tamu dari kelompok kepemudaan yang membawa senjata tajam, jadi tidak kita ijinkan masuk,” tegas Kapolsek Medan Barat, Kompol Viktor Ziliwu saat dikonfirmasi wartawan, kemarin.
Viktor menjelaskan, pola pengamanan lokasi pelantikan dilakukan mulai dari pintu masuk ke lokasi tersebut. Petugas kepolisian menempatka metal detektor untuk mencegah adanya undangan maupun pengunjung yang membawa senjata tajam maupun senjata api ke lokasi pelantikan. Saat pemeriksaan ini sejumlah anggota ormas yang mengenakan seragam khas FKPPI ternyata membawa senjata tajam, sehingga dicegah untuk masuk ke lokasi. “Sebenarnya senjata tajam tersebut perlengkapan seragam satgas mereka, namun tetap kita larang dibawa ke lokasi,” ujarnya.
Menurut Viktor, dari beberapa senjata tajam yang mereka temukan salah satunya berbentuk menyerupai soft gun. Namun setelah diperiksa ternyata senjata tersebut juga merupakan senjata tajam yang bentuknya dibuat menyerupai soft gun.
“Memang sempat dikira itu soft gun, ternyata senjata tajam yang bentuknya menyerupai soft gun,” ungkapnya.
Masih sebut Viktor, meski pihaknya menemukan beberapa senjata tajam, tamu tersebut tidak diproses. Ini karena operasi yang mereka lakukan hanya berupa pengamanan dan sterilitasi lokasi dari berbagai potensi gangguan termasuk warga yang membawa benda berbahaya.
“Nggak diproses, karena kita tidak dalam rangka penegakan hukum. Namun kalau ada unsur ancaman keamanan disitu, tentu kita akan ambil tindakan tegas,” demikian Viktor.
Sementara, dari amatan SUMUT24, pengamanan pelantikan Kepala Daerah di Lapangan Merdeka, aparat kepolisian. Polresta Medan menurunkan dua unit Baracuda, APC Tambora yang berfungsi untuk menyelamatkan diri dan dua unit mobil Penjinak Bom (Jibom).
Ribuan Warga Ikut SaksikanRibuan warga hadir menyaksikan pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Walikota se Sumatera Utara di Lapangan Merdeka Medan, Rabu (17/2). Pengambilan sumpah dan pelantikan dilakukan oleh Plt Gubsu H T Erry Nuradi atas nama Menteri Dalam Negeri RI.
Adapun 14 kepala daerah hasil Pilkada 9 Desember 2015 yang dilantik hari ini, yakni Dzulmi Eldin-Akhyar Nasution (Medan), M Syahrial-Ismail (Tanjungbalai), Muhammad Idaham-Timbas Tarigan (Binjai), M Syarfi Hutauruk-Edipolo Sitanggang (Sibolga), Syahrul M Pasaribu-Aswin Efendi Siregar (Tapanuli Selatan), Kharuddin Syah Sitorus-Dwi Prantara (Labuhan Batu Utara),Soekirman-Darma Wijaya (Serdang Bedagai), Taufan Gama Simatupang-Surya (Asahan), Pangonal Harahap-Andi Suhaimi Dalimunthe (Labuhanbatu), Wildan Aswan Tanjung-Kholil Jufri Harahap (Labuhan Batu Selatan), Remigo Yolando Berutu-Maju Ilyas Padang (Pakpak Bharat), Dosmar Banjarnahor-Saut Parlindungan Simamora (Humbang Hasundutan), Rapidin Simbolon-Juang Sinaga (Samosir), dan pasangan Darwin Siagian-Hulman Sitorus (Toba Samosir).
Pada saat yang sama, Erry juga akan melantik Sukran Jamilan Tanjung sebagai Bupati Tapanuli Tengah definitif, menggantikan Bonaran Situmeang yang sudah diberhentikan secara tetap, karena perkaranya sudah berkekuatan hukum tetap.
Sebanyak 14 kepala daerah hasil Pilkada serentar yang dilantik semua masa jabatannya sudah habis. Dengan demikian dari 23 kabupaten/kota se Sumut yang melaksankan Pilkda Langsung pada 9 Desember lalu, terdapat 9 daerah yang belum dilantik kepala daerahnya. Diantaranya 7 daerah belum habis masa kepeimpinan bupati/walikota, Kabupaten Karo, Mandailing Natal dan seluruh daerah di Pulau Nias. Sedangkan dua daerah lainnya yaitu, Kota Siantar dan Kabupaten Simalungun, baru menggelar pilkada pada 10 Februari lalu dan belum ditetapkan pemenang dalam pilkada susulan tersebut.
Pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan berlangsung khidmad bertempat pendopo Lapangan Merdeka Medan. Acara ini merupakan rangkaian Pemilukada serentak pada 9 Desember lalu. Sebagaimana Undang-undang Nomor 8 tahun 2015 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi Undang-undang.
Salah satu perubahan signifikan adalah tentang pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur oleh Presiden di Istana negara, sedangkan bupati dan wakil bupati serta walikota dan wakil walikota dilantik oleh gubernur di ibukota provinsi dengan tidak lagi melaksanalan rapat paripurna istimewa dewan perwakilan rakyat.
Menurut Erry, esensi dan makna yang terkandung dengan perubahan ini adalah agar lebih menyederhanakan tatacara, efisiensi sumberdaya serta yang paling penting adalah lebih mendekatkan proses ini kepada semua masyarakat yang merupakan konstituen dalam pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Usai prosesi pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan, Plt Gubsu beserta kepala daerah yang baru dilantik berjalan menuju panggung rakyat yang berada di seberang pendopo. Sementara di sisi kanan dan kiri panggung rakyat terdapat tenda-tenda yang menyediakan produk khas daerah.Tengku Erry MC di Panggung Rakyat
Usai melantik serentak 15 Kepala Daerah Kabupaten/Kota di Sumatra Utara, Plt Gubernur Sumatara Utara Tengku Erry Nuradi, langsung menjadi master of ceremony (MC) di panggung hiburan rakyat, di lapangan Merdeka Medan, Rabu (17/2), bersama artis-artis Ibukota Yuni Shara dan Vicky Shu.
Layaknya pembawa acara kondang, Plt Gubernur Sumut itu memperkenalkan satu per satu artis ibukota yang datang. Para Kepala Daerah juga diperkenalkan Erry dari atas panggung. Tak hanya itu, Erry juga sempat beryanyi bersama para Kepala daerah yang barusan dilantik.
Erry mengatakan, gelaran panggung rakyat diadakan agar masyarakat bisa kenal dengan pemimpinnya. “Tentu agar lebih mendekatkan pemimpin dengan rakyatnya, pelantikan di lapangan ini semua boleh hadir, sehingga tidak ada lagi jarak pemimpin dengan rakyatnya,” ujar Erry.
Para artis yang datang dan bernyanyi di panggung rakyat, mengenakan gaun berwarna putih. Kakak dari Krisdayanti itu bernyanyi bersama Plt Gubernur Sumatara Utara Tengku Erry Nuradi. Juga mengajak beberapa kepala daerah untuk bernyanyi. Misalnya saja ketika menyanyikan lagu ‘Sai Anju Ma Au’ dari tanah Batak. Yuni, mengajak Bupati Serdang Bedagai Ir. Soekirman dan Walikota Medan Dzulmi Eldin untuk sama-sama bernyanyi. Para Kepala daerah ini pun tak segan-segan ikut bernyanyi.
Yuni Shara juga mengajak para Kepala Daerah dan Plt Gubsu menyanyikan lagu ‘Kemesraan’ milik Iwan Fals. Sambil bergandeng tangan, para Kepala Daerah bernyanyi dengan kompak. Ketika turun dari panggung, para Kepala Daerah langsung disambut para pendukungnya. Terlihat isak tangis tumpah sembari berslaman dan memeluk pendukungnya.
Begitu juga dengan Vicky Shu, artis cantik ini membawakan lagu ‘Pelangi di Matamu’ milik band rock Jamrud. Dengan suara indah dan tubuh nan molek, Vicky mampu menghipnotis ribuan penonton. “Apa kabar Medan mana suaranya,” ujar Vicky disambut tepuk tangan penonton. (Ism/(sdr))