Narkoba Lebih Kejam Dari Teroris Kapendam I/BB Dukung Saran Pendowo

Administrator - Kamis, 21 Januari 2016 06:41 WIB

MEDAN|SUMUT24

Peredaran Narkoba seperti sabu-sabu, daun ganja dan beberapa nama lainnya, seperti heroin dan putau sudah sangat menghawatirkan. Ngerihnya sudah melampaui ngerihnya masyarakat terhadap Teroris.

Hal itu dikatakan Rianto Ahgly SH, Penasihat dan Pembina Pendowo (Perhimpunan Wargo Jowo) Rabu (20/1) di Medan.

“Peredaran Narkoba sudah mengerikan. Mafia narkoba sudah terang-terangan menjual sabu-sabu sampai ke desa-desa. Bahkan mereka mulai mengincar pasar anak-anak SD. Ini sudah tidak bisa ditelolir lagi. Ini sudah lebih kejam dari pada teroris,” kata pria yang lebih dikenal dengan Anto Genk ini.

Sepak terjang bandar narkoba yang selalu mengintai siapa saja tanpa perdulikan status dan batas usia untuk menjadi mangsanya, sejak dini harus segera diantisipasi.

Salah satunya, adalah dengan membuat timsus yang bekerja hingga ke lingkungan, dan bersentuhan langsung menjadi masyarakat.

Penasihat dan Pembina Pendowo (Perhimpunan Wargo Djowo) Sumatera Utara, Rianto Aghly SH mengatakan, pencegahan terhadap bahaya narkoba itu harus segera dimulai sejak dini, apalagi saat ini para bandar narkoba membidik generasi pada usia anak-anak.

“Setiap lingkungan harus punya timsus yang bekerja mencegah peredaran narkoba,”tegasnya.

Rianto menuturkan, bukan jadi rahasia lagi jika hampir disetiap lingkungan di Kota Medan ini, muncul bandar-bandar kecil narkoba, yang mengedarkan barang haram tersebut, kepada orang-orang disekitarnya.

Kalau hal ini tidak segera dituntaskan, Rianto mengkhawatirkan generasi yang akan menentukan masa depan bangsa ini akan hilang, dan para bandar akan terus merajalela, untuk menghancurkan masa depan bangsa ini.

Saran yang disampaikan oleh Rianto Aghly tersebut, dinilai sebagai sebUah terobosan baru dalam memberantas peredaran narkoba.

“Saran itu bagus sekali. Karena memang dalam memberantas narkoba itu kita tidak bisa sendiri. Dalam hal ini aparat penegak hukum saja, tapi harus melibatkan semua warga masyarakat. Menurut saya, perlu sekali,”ujar Kapendam I/BB, Kol Inf Enoh Solehuddin, Rabu(20/1).

Dalam kesempatan itu, Kapendam juga menuturkan kalau bahaya narkoba itu selain merusak generasi juga menghilangkan sebuah generasi.

Sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden RI, Indonesia sedang darurat narkoba, karenanya harus bersama-sama memberantas peredaran narkoba itu sendiri.

“Jadi kalau timsus itu dibentuk, semua pihak harus terlibat didalamnya, terutama warga setempat. Sehingga, aparat keamanan dan masyarakat bisa saling bahu membahu memerangi narkoba,’ujarnya.

Menurut Kapenddam, kalau memang timsus tersebut bisa dibentuk akan sangat bagus. Kalaupun tidak, minimal masyarakat dapat menginformasikan kepada penegak hukum, jika di daerah tempat tinggalnya ada peredaran narkoba. (Dd)

Berita Terkait

Berita

Perayaan Deepavali Berlangsung Meriah di Little India Medan,

Berita

Resmikan Taman Kolam Retensi Martubung, Bobby Nasution: Jaga & Gunakan untuk Kegiatan Positif

Berita

25 November s/d 7 Desember 2024, Bapenda Medan Gelar Program Diskon PBB dan BPHTB

Berita

Hadiri Pengangkatan Pimpinan DPRD Medan, Bobby Nasution: Kolaborasi yang Solid antara Eksekutif dan Legislatif dapat Berhasilkan Program Pembangunan

Berita

Bersama Belasan Ribu Guru Berbusana Adat Tradisional, Bobby Nasution Peringati Hari Guru Nasional

Berita

Forkopimda dan Insan Pers Sumut Deklarasi Pilkada Damai