Medan - Kunjungan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumut Hasan Basri Sagala di Mualaf Center Jl Amaliun Gg Johar, Medan, Kamis (14/11), berlangsung akrab. Ratusan kaum ibu dari pengajian Siti Khadijah dan guru sejumlah kelompok senam antusias menyambut kedatangan Hasan Basri Sagala.
"Ini silaturahmi luar biasa, silakan bertanya lebih dekat lagi lebih jauh tentang Bapak hasan Basri Sagala," kata Hj Nunik Eniyati, Ketua Pengajian Siti Khadijah dan Ketua Permata Umat Sumatera Utara.
Ketua Mualaf Center Medan, H Aditya Vidyantara menyebutkan silaturahmi menambah motivasi siapa yang layak untuk memimpin Sumatera Utara lima tahun ke depan.
Dia juga menceritakan saat ini lembaga yang dikelolanya tengah mendampingi 136 orang masuk Islam. "Di sini kami melakukan pembinaan pelayanan mualaf. Bahkan ketika proses ke liang lahat pun, kalau tak ada yang mengurus, kami mengambil bagian untuk mengurusinya," kata Aditiya seraya berharap ketika Edy-Hasan terpilih, berharap memberikan perhatian kepada Mualaf.
H Ahmad Arief, Ketua komunitas Sang Pencerah, menambahkan mengajak mendukung orang baik, orang berintegritas untuk menjadi pemimpin di Sumatera Utara.
Cawagub Sumut, Hasan Basri Sagala, memperkenalkan diri sesuai permintaan dari kaum pengajian. "Sagala adalah margam leluhur kami dari Pulau Samosir, lima keturunan kami ke atas sudah memeluk Agama Islam. Semoga kehadiran Mualaf Center, menjadi kebaikan bagi masyarakat," kata Hasan.
Hasan juga memperkenalkan dirinya kelahiran Kotapinang, Labusel, dan ayahnya menyekolahkannya di Madrasah. "Kemudian 1995 saya kuliah di IAIN Sumut, saya kenal Muhammad Arif, sekitar 25 tahun lalu," ujarnya.
Tahun 2001, kata Hasan, dia melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia. "Jadi, saya lama tinggal di Jl Pelajar, kalau Jl Amaliun ini sangat familiar. Istri saya Linda Sahfitri Hasibuan asli anak Perumnas Mandala dan telah dikaruniai Allah empat orang anak," katanya.
Hasan tak lupa mengingatkan keutamaan angka 2 dengan Syahadatain. "Tidak sempurna baca syahadat, batal salatnya. Kesaksian kepada Allah SWT dan Muhammad Rasulullah," ujarnya.
Hasan mengakatan, selain pengajian, ke depan aktivitas masyarakat bisa diisi dengan pelatihan UMKM pelatihan keekonomian. "Semua BLK anggaran Dinas Sosial, bisa dibuat untuk pelatihan," katanya.**