MEDAN - Pilkada Medan mulai terasa tak kondusif dengan banyaknya Alat Peraga Kampanye (APK) Paslon Nomor 2 Ridha-Rani, hilang dan di rusak disejumlah titik di Kota Medan oleh orang tak dikenal alias OTK.
Aksi OTK ini pun memicu kemarahan relawan BERANI, yakni, relawan GEMPUR (Gerakan Masyarakat Pendukung Ridha-Rani) yang meminta semua relawan BERANI diminta melacak dan Gass pelakunya bila kedapatan saat melakukan aksinya itu.
"Kami minta semua relawan BERANI (Bersama Ridha-Rani) lacak pelakunya, saya yakin akan terungkap, karena kita masih melakukan penyelidikan lewat CCTV yang ada. Mohon doa masyarakat Kota Medan, agar pelaku perusakan APK Ridha-Rani dapat segera tertangkap. Kita jangan diam, semua relawan BERANI harus bergerak, karena perbuatan mereka itu merusak demokrasi Pilkada", tegas Ketua GEMPUR Medan, Solihan Hasibuan di dampingi Sekretaris Surianto Lubis, Senin (11/11/2024) sore.
Pria yang dikenal aktivis Pemuda Muslim Sumut ini pun berharap pihak Bawaslu untuk dapat melakukan pelacakan dan penyelidikan juga, agar pesta demokrasi Pilkada Medan ini berjalan lancar dan penuh kenyamanan.
Sehingga nantinya kata Solihan, melahirkan pemimpin yang betul-betul di inginkan warga masyarakat Kota Medan. Bukan pemimpin yang haus kekuasaan, kami yakin ini pelakunya merupakan orang suruhan, sehingga Pilkada Medan ini menjadi memanas.
"Ini Medan Bung, jangan pancing kami, ayok berkompetisi dengan sehat, yakni, sehat jiwa dan raganya, sebagaimana visi misinya Ridha-Rani paslon nomor urut 2", timpal Surianto Lubis, yang juga salah seorang pengurus di LMP Sumut.
Ditambahkannya, sportif saja berkompetisi, kalah menang itu biasa, namanya juga bertarung, tapi, jangan pula bertarung dengan cara kotor seperti ini, bertarung lah secara sehat.
Dengan banyaknya APK Ridha-Rani yang hilang dan di rusak oleh OTK, kami yakin masyarakat Kota Medan cerdas memilih pemimpinnya, dan lebih simpati.
"Meski terjolimi APK Ridha-Rani hilang dan di rusak OTK, kami yakin masyarakat lebih simpati kepada pasangan BERANI paslon nomor urut 2, mereka tetap memilih nomor urut dua, biarlah APK dirusak, kami tetap pilih nomor urut 2", pungkas Surianto. (Red)